Anda tentu familiar dengan senter laser atau pointer laser yang kerap digunakan untuk presentasi. Sekilas senter laser ini tidak tampak berbahaya. Namun Anda tetap perlu waspada terkait penggunaannya agar tidak menyebabkan kerusakan pada mata.

Apa Itu Sinar Laser?

Dilansir dari Britannica, sinar laser adalah singkatan dari light amplification by the stimulated emission of radiation. Secara umum, sinar laser adalah sinar yang berasal dari satu sumber cahaya yang memancarkan gelombang dari frekuensi yang sama. Jenis laser yang digunakan sangat beragam, tergantung dari alat yang menghasilkan sinar laser.

Saat ini penggunaan sinar laser dapat dijumpai dalam berbagai bidang, mulai dari hal sederhana seperti pointer laser untuk presentasi hingga laser untuk keperluan medis seperti operasi mata atau perawatan kecantikan.

Di masyarakat umum, penggunaan senter laser paling populer adalah dalam bentuk pointer laser. Dengan menggunakan pointer laser, Anda dapat mengarahkan titik cahaya kecil pada layar presentasi sehingga membuat peserta presentasi lebih fokus. Namun penggunaan pointer laser dapat berbahaya karena dapat merusak mata.

Baca Juga: Serba-Serbi Perawatan Laser untuk Menghilangkan Bekas Luka

Berbahayakah Penggunaan Pointer Laser?

Penggunaan sinar laser dapat memberi manfaat atau membahayakan manusia, tergantung dari penggunaannya. Walaupun daya sinar lasernya rendah, bila diarahkan ke mata dalam waktu lama, bisa menyebabkan kerusakan pada mata. Sel-sel yang sensitif cahaya di retina bisa rusak bila laser diarahkan langsung ke mata.

Umumnya, produk laser pointer yang beredar di masyarakat memiliki daya yang rendah. Namun, banyak juga produk laser yang tidak memiliki label yang sesuai, di mana produk bisa mengeluarkan energi yang besar.

Penggunaan perangkat laser dapat bergantung dari beberapa faktor seperti berapa besar energi yang dikeluarkan dari perangkat tersebut dan seberapa lama Anda terpapar dengan sinar laser tersebut. Semakin besar energi laser yang dikeluarkan dan semakin lama terkena paparan sinar tersebut maka risiko cedera akan semakin meningkat.

Dilansir dari NVision, penggunaan pointer laser dengan daya kurang dari 5 miliwatt jika diarahkan ke mata dan orang tersebut berkedip, hal ini mungkin tidak menimbulkan risiko pada mata. Namun jika daya pointer laser mencapai lebih dari 5 watt, meskipun seseorang yang terkena sorotan laser tersebut berkedip, hal ini dapat berisiko menyebabkan kerusakan mata.

Mengenai hal yang perlu diwaspadai, saat ini banyak produk pointer laser maupun mainan perangkat laser lainnya yang tidak mencantumkan daya dengan akurat. Menurut data FDA, sebagian besar pointer laser yang diuji memiliki daya 60% lebih besar dari yang tercantum di label. Untuk amannya, sebaiknya hindari mengarahkan pointer laser pada bagian tubuh terutama area mata.

Baca Juga: Amankah Menghilangkan Bulu Dengan Laser Hair Removal?

Tips Aman Menggunakan Pointer Laser

Menurut rekomendasi FDA, berikut ini cara aman untuk menggunakan pointer laser yang bisa Anda lakukan:

• Jangan pernah mengarahkan atau menyorotkan pointer laser ke siapa pun
• Simpan di tempat yang aman dan jauhkan penggunaan laser pada anak-anak
• Hindari menyorotkan laser pada kaca atau permukaan mirip kaca karena dapat memantulkan sinar
• Periksa informasi pada kemasan pointer laser seperti nama produsen dan distributor, tanggal pembuatan, dan peruntukan kelas penggunaan laser

FDA mengelompokkan produk laser ke dalam beberapa kategori, dari kategori 1 sampai 4. Produk kelas 1 adalah produk yang menggunakan laser tetapi aman jika berfungsi dengan baik seperti CD player dan produk kelas 2 dan 2A adalah produk laser berdaya rendah yang mengarah ke luar seperti pemindai barcode.

Penggunaan pointer laser secara sembarangan dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan mata serius. Jika Anda mengalami masalah penglihatan setelah terkena paparan laser sebaiknya segera periksakan ke dokter. Apabila membutuhkan informasi kesehatan, Anda juga dapat berkonsultasi menggunakan fitur konsultasi yang tersedia pada aplikasi Ai Care. 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!